Sejarah Perkembangan Tafsir Al-Qur’an
DOI:
https://doi.org/10.61930/sell.v2i2.174Keywords:
Perkembangan, Tafsir, Al-Qur'anAbstract
Penafsiran al-Qur’an sudah terjadi pada saat zaman Nabi Muhammad masih hidup. Ketika Nabi Muhammad menerima wahyu dari Allah kemudian disampaikan kepada para sahabat, hal tersebut sama ketika Nabi Muhammad menyampaikan tafsir suatu ayat tertentu kepada para sahabat dan adapula sahabat yang menanyakan maksud dari suatu ayat tertentu, kemudian Nabi Muhammad menjawabnya. Setelah Nabi Muhammad wafat, perkembangan tafsir kemudian berlanjut pada masa sahabat, tabi’in dan seterusnya, dengan metode al-Qur’an, hadits dan ijtihad sahabat, karena sumber utamanya sudah tiada. Tafsir pada masa sahabat inilah mulai mengalami perkembangan yang signifikan, karena para sahabat mulai mencari penjelasan- penjelasan al-Qur’an berdasarkan penjelasan Nabi Muhammad, baik itu berasal dari al-Qur’an ataupun dari hadits-hadits, jika tidak ditemukan tafsirnya, maka para sahabat melakukan ijtihad. Perkembangan tafsir selanjutnya pada masa tabi’în, tabi’i al-tabi’în, ûlama salaf al-shãlihin, dan ûlama khãlãf (kontemporer) dengan berbagai metode, corak dan ciri khas tersendiri. Penelitian kami ini menggunakan metode pustaka (library research) dengan pendekatan kualitatif. Penelitian pustaka ini dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber seperti catatan, buku, ataupun artikel dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tafsir untuk dikaji dan dianalisis
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Agus Rifky Ridwan, Asmi Yuniarti, Arik Ariadi, Lisda Mulina
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.