https://jurnal.sitasi.id/sell/issue/feedSocial, Educational, Learning and Language (SELL)2025-10-22T14:17:00+00:00Havis Aravikjurnal.sell@sitasi.idOpen Journal Systems<p>Social, Educational, Learning and Language (SELL)</p>https://jurnal.sitasi.id/sell/article/view/251Analisis Dakwah Nabi Secara Sembunyi-Sembunyi 2025-05-10T03:28:59+00:00Ghoniyah Wa Falahghoniyah.falah@gmail.comIntan Latifa Zahraiz136769@gmail.comDemina Deminademina@uinmybatusangkar.ac.idMuhammad Yahyamyahyaalazami@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi dakwah Nabi Muhammad SAW pada masa awal kenabian yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi di Makkah. Permasalahan utama yang dikaji adalah bagaimana metode dakwah tersebut dilaksanakan, siapa saja yang menjadi target utama dakwah, serta bagaimana efektivitas metode tersembunyi dalam membangun fondasi awal umat Islam. Subjek penelitian meliputi individu-individu terdekat dari kalangan keluarga, sahabat, dan budak yang menunjukkan keterbukaan terhadap ajaran tauhid. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan sebagai metodologinya. Sumber-sumber penting seperti kitab sirah Nabawiyah, hadis-hadis sahih, dan literatur sejarah Islam klasik digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dakwah tersembunyi dilakukan melalui pendekatan personal yang intensif, memperkuat hubungan emosional, menggunakan teknik keteladanan, dan secara bertahap menyebarkan nilai-nilai Islam. Strategi ini digunakan dengan sangat hati-hati untuk menghindari konflik langsung dengan kaum Quraisy yang tetap menganut kebiasaan jahiliyah. Dakwah sembunyi-sembunyi berhasil mengkristalkan sebuah komunitas Muslim awal yang kokoh dalam waktu sekitar tiga tahun. Komunitas ini termasuk Abu Bakar ash-Shiddiq, Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awwam, dan Utsman bin Affan. Hasilnya menunjukkan bahwa dakwah tersembunyi adalah metode yang berhasil untuk membangun basis kekuatan keimanan yang siap untuk fase dakwah terbuka. Periode ini menjadi landasan penting untuk ekspansi dan penyebaran Islam di masa mendatang.</p>2025-05-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ghoniyah Wa Falah, Intan Latifa Zahra, Demina Demina, Muhammad Yahyahttps://jurnal.sitasi.id/sell/article/view/255Pengaruh Budaya Organisasi, Kompetensi,dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Thamrin Brothers di Tugumulyo Ogan Komering Ilir2025-05-13T05:12:29+00:00Andika Berliantoro Pematangdikapematang@gmail.comZaleha Trihadayaniehakeko@gmail.comEni Cahyanieniwin16@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi, kompetensi dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Thamrin Brothers di Tugumulyo Ogan Komering Ilir, baik secara simultan maupun parsialpenelitian yang digunakan adalah asosiatif. Variabel dalam penelitian ini adalah Budaya Orgaisasi (X1), Kompetensi (X2), Komitmen Organisasi (X3), dan Kinerja Karyawan (Y). Populasi dalam penelitian ini 60 karyawan, dan sampel dalam penelitian ini adalah 55 responden. Data yang digunakan adalah primer dan sekunder, dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang dikuantitatifkan. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil analisis regresi linear berganda, uji F, uji t, dan koefisien determinasi (R<sup>2</sup>). Hasil uji hipotesis secara simultan ada pengaruh positif budaya organisasi, kompetensi dan komitmen organisasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan PT. Thamrin Brothers di Tugumulyo Ogan Komering Ilir. Hasil uji hipotesis secara parsial ada pengaruh positif budaya organisasi, kompetensi dan komitmen organisasi dan koefisien determinasi terhadap kinerja karyawan PT. Thamrin Brothers di Tugumulyo Ogan Komering Ilir.</p>2025-05-15T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Andika Berliantoro Pematang, Zaleha Trihadayani, Eni Cahyanihttps://jurnal.sitasi.id/sell/article/view/285Peran Administrasi Pendidik Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru2025-06-28T03:23:17+00:00Dwi Ayu Lutfiah Maharanilutfiah1222@gmai.comShania Rahma Ayuningtyasshaniarahma524@gmail.comRirin Inayatul Mahfudlohmahfudloh@uqgresik.ac.id<p>Guru adalah individu yang memiliki tanggung jawab dan memainkan peran penting dalam membimbing masa depan siswa menuju keberhasilan. Untuk menjadi seorang yang profesional, seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan yang lebih luas dan mendalam serta berkomitmen untuk terus belajar dan menggali informasi baru selama masa pengajaran. Salah satu tantangan yang dihadapi dalam perannya sebagai pendidik adalah ketidakpahaman tentang tanggung jawabnya, yang seringkali menyebabkan masalah dalam pengelolaan siswa. Berdasarkan isu ini, tulisan ini bertujuan untuk memberikan penjelasan dan ide mengenai bagaimana menjadi guru yang profesional dalam hal administrasi siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil data yang diperoleh dari penelitian ini menghasilkan nilai 86,79% menunjukkan bahwa sebagian besar pendidik menyadari betapa pentingnya administrasi pendidikan dalam konteks profesionalisme mereka.</p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Dwi Ayu Lutfiah Maharani, Shania Rahma Ayuningtyas, Ririn Inayatul Mahfudlohhttps://jurnal.sitasi.id/sell/article/view/291Rekonstruksi Pendidikan Islam Berbasis Kesetaraan Gender : Tantangan Dan Peluang Di Era Digital2025-07-01T14:40:39+00:00Desri Maharani Putri12210125039@students.uin-suska.ac.idKhairil Amin12210114298@students.uin-suska.ac.idHerlini Puspika Sariherlini.puspika.sari@uin-suska.ac.id<p>Pendidikan Islam merupakan salah satu fondasi penting dalam membentuk kepribadian dan karakter individu di masyarakat Muslim. Namun, dalam praktiknya, kesetaraan gender dalam pendidikan Islam masih menghadapi berbagai tantangan, terutama di era digital ini. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi rekonstruksi pendidikan Islam berbasis kesetaraan gender dengan menyoroti tantangan dan peluang yang ada di era digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dan analisis fenomena terkini mengenai peran pendidikan Islam dalam mewujudkan kesetaraan gender. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ajaran Islam pada dasarnya mendukung kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, dalam praktiknya kesetaraan gender dalam pendidikan Islam sering kali terhambat oleh faktor budaya, interpretasi teks agama yang patriarkal, serta keterbatasan akses terhadap pendidikan. Namun demikian, era digital memberikan peluang besar untuk memperluas akses pendidikan Islam bagi perempuan, dengan memanfaatkan teknologi dalam penyediaan materi pendidikan yang lebih inklusif dan merata. Rekonstruksi pendidikan Islam berbasis kesetaraan gender membutuhkan perubahan dalam kurikulum, kebijakan pendidikan, serta pemahaman yang lebih adil mengenai peran gender dalam masyarakat</p>2025-07-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Desri Maharani Putri, Khairil Amin, Herlini Puspika Sarihttps://jurnal.sitasi.id/sell/article/view/292Analisis Ayat dan Hadits Tentang Produksi Dalam Konteks Ekonomi Islam2025-07-02T10:21:51+00:00Nafidza Balqisnafidzabalqis@gmail.comVera Andiniveraandinii571@gmail.comM Abdhu Fahmiafahmimf10@gmail.comM Lucky Antoniluckyantoni53@gmail.comChoiriyahchoi@stebisigm.ac.id<p>Produksi merupakan bagian penting dalam kegiatan ekonomi Islam yang memiliki dimensi spiritual, sosial, dan ekonomi. Dalam Islam, aktivitas produksi tidak hanya bertujuan untuk memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia secara adil dan bermartabat serta memberikan kemaslahatan bagi masyarakat luas. Islam mendorong setiap individu untuk bekerja, memanfaatkan sumber daya secara bijak, dan menghindari sikap bergantung kepada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep produksi berdasarkan Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW, serta menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang melandasi sistem produksi dalam Islam. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif-deskriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa Al-Qur’an dan hadits memberikan arahan yang jelas mengenai pemanfaatan sumber daya, pentingnya etika dalam bekerja, dan tanggung jawab sosial dalam kegiatan produksi. Faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, manusia, modal, dan organisasi diakui dalam Islam, namun penggunaannya harus dibingkai oleh prinsip halal, keadilan, dan keberlanjutan. Selain itu, sistem produksi Islam menolak praktik yang merusak lingkungan, menimbulkan kemubaziran, dan eksploitasi. Konsep ini memperkuat bahwa produksi dalam Islam merupakan bentuk ibadah yang harus dilakukan dengan niat yang benar, cara yang halal, serta bertujuan untuk kesejahteraan umat secara menyeluruh.</p>2025-07-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Nafidza Balqis, Vera Andini, M Abdhu Fahmi, M Lucky Antoni, Choiriyahhttps://jurnal.sitasi.id/sell/article/view/300Integrasi Konsep Transendensi Perspektif Psikologi Barat Dan Psikologi Tasawuf: Studi Atas Maslow Dan Frager2025-07-03T07:23:54+00:00Rahmawati Nurul Fadillahrahmawatinurulfadillah@gmail.com<p>Studi ini mengeksplorasi integrasi konsep transendensi menurut Abraham Maslow dan Robert Frager untuk memperluas pemahaman psikologi yang mencakup dimensi spiritual. Maslow, melalui pendekatan psikologi humanistik, menggambarkan transendensi sebagai kebutuhan tertinggi manusia yang terwujud dalam pengalaman puncak dan keterhubungan dengan nilai-nilai universal. Sementara itu, Frager, melalui pendekatan tasawuf, menekankan transendensi sebagai proses bertahap menuju kesempurnaan spiritual (insan kamil) melalui penyucian jiwa dan disiplin batin. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan pendekatan deskriptif-komparatif terhadap karya-karya kedua tokoh. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun berangkat dari tradisi yang berbeda, keduanya menempatkan transendensi sebagai puncak pertumbuhan manusia. Integrasi pemikiran Maslow dan Frager menawarkan kerangka psikologi holistik yang tidak hanya menjelaskan dinamika kepribadian, tetapi juga membimbing individu dalam pencarian makna hidup dan kesadaran ilahiah yang lebih mendalam.</p>2025-07-04T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Rahmawati Nurul Fadillahhttps://jurnal.sitasi.id/sell/article/view/308Peran Guru dalam Peningkatan kreativitas Belajar anak Sekolah Dasar2025-07-04T05:09:42+00:00Fatihatul Fuadiyahfatihatulfuadiyah5@gmail.comSyarwatul Kamalia Putrisyarwatulcamaliaputri@gmail.comRirin Inayatul Mahfudlohmahfudloh@uqgresik.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana peran guru dapat mendorong peningkatan kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran tematik pada siswa kelas 4 di UPT SD Negeri 38 Gresik. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian interaktif. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 22 siswa kelas 4. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi serta wawancara mendalam. Temuan penelitian menunjukkan bahwa peran guru sebagai pendamping, panutan, konselor, sumber ilmu, dan penggerak memiliki kontribusi signifikan dalam menumbuhkan kreativitas belajar siswa di kelas tersebut.</p>2025-07-04T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Fatihatul Fuadiyah, Syarwatul Kamalia Putri, Ririn Inayatul Mahfudlohhttps://jurnal.sitasi.id/sell/article/view/309Ilmu Tafsir2025-07-05T07:40:43+00:00Agus Rifki Ridwanagusbetawi5@gmail.comJery Pratamaagusbetawi5@gmail.com<p>Ilmu Tafsir merupakan cabang ilmu keislaman yang berfungsi untuk menafsirkan dan menjelaskan makna ayat-ayat Al-Qur’an secara sistematis dan metodologis. Melalui Ilmu Tafsir, kandungan Al-Qur’an dapat dipahami secara mendalam dan diterapkan dalam berbagai konteks kehidupan umat manusia. Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ruang lingkup, perkembangan historis, metode, corak, dan relevansi Ilmu Tafsir dalam menghadapi dinamika zaman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan, yang mengkaji literatur klasik dan kontemporer seputar Ilmu Tafsir dan para mufassir. Hasil kajian menunjukkan bahwa Ilmu Tafsir terus berkembang dari masa ke masa, mulai dari pendekatan tradisional berbasis riwayat hingga pendekatan rasional dan kontekstual di era modern. Selain itu, keragaman corak tafsir seperti fiqhi, sufistik, ilmiah, dan sosial menunjukkan fleksibilitas Ilmu Tafsir dalam menjawab kebutuhan zaman. Oleh karena itu, Ilmu Tafsir memiliki peran penting dalam menjaga otentisitas pesan ilahi sekaligus menjadikannya relevan bagi masyarakat modern. Kajian ini diharapkan dapat memperkuat apresiasi akademik terhadap tafsir sebagai bagian integral dari pengembangan pemikiran Islam.</p>2025-07-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Agus Rifki Ridwan, Jery Pratamahttps://jurnal.sitasi.id/sell/article/view/348Pelayanan Profesional Guru Bimbingan Konseling Dalam Meminimalisir Kesalahpahaman Tentang Bimbingan Konseling Di Sekolah2025-10-22T14:17:00+00:00Danyi Rianidanyi.riani64@gmail.com<p>Guru bimbingan konseling adalah penyelenggara kegiatan bimbingankonseling di sekolah. Guru bimbingan konseling harus memiliki empatkompetensi. Kompetensi kepribadian, kompetensi profesional,kompetensi sosial dan kompetensi pedagogik. Kompetensi profesionaladalah kompetensi yang penting bagi seorang guru karena guru harus profesional di bidangnya. Profesional yang menandakan ia adalah orang yang ahli untuk melaksanakan pelayanan bimbingan konseling. Seorang guru BK harus memberikan pelayanan profesional kepada siswanya di sekolah. Dengan pelayanan profesional diharapkan guru BK memiliki image positif dari siswanya dan masyarakat luas lainnya. Adanya image ini tentu akan memiliki dampak terhadap penilaian bagaimana bimbingan konseling tersebut. Banyaknya kesalahpahaman tentang Bimbingan Konseling menyebabkan keprofesionalan Bimbingan Konseling menjadi tercemar. Menganggap guru Bimbingan Konseling yang tidak profesional, guru Bimbingan Konseling hanya tidak memiliki kejelasan dalam bekerja dan banyak lagi anggapan miris mengenai Bimbingan Konseling oleh siswa dan pihak lainnya. Pada dasarnya bimbingan konseling merupakan suatu profesi yang diakui oleh Undang- Undang namun bagi sebagian yang lainnya itu dipandang sebelah mata. Diharapkan dengan adanya pelayanan profesional dari guru Bimbingan konseling bisa mematahkan anggapan salah mengenai bimbingan konseling dan bisa meminimalisir kesalahpahaman tentang bimbingan konseling. Dengan adanya pelayanan profesional dari guru bimbingan konseling membuktikan bahwa seorang guru adalah seorang yang benar profesional. Pelayanan profesional yang dilaksanakan oleh guru bimbingan konseling menandakan seorang guru bimbingan konseling layak untuk menjadi seorang guru. Dan dengan profesionalnya ini bisa meminimalisir kesalahpahaman tentang bimbingan konseling</p>2025-05-15T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Danyi Riani