Implementasi Akuntansi Kombinasi Bisnis Sebelum (2009-2010) dan Setelah (2011-2012) Penerapan PSAK 22 pada Perusahaan Subsektor Costumer Non-Cyclicals di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.61930/toman.v2i3.282Keywords:
Kombinasi Bisnis, PSAK 22, IFRS, Profitabilitas, Rasio KeuanganAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan implementasi akuntansi kombinasi bisnis sebelum dan sesudah penerapan PSAK 22 (Revisi 2010) pada perusahaan subsektor consumer non-cyclicals di Indonesia. PSAK 22 mengubah pendekatan pencatatan dari pooling of interest menjadi acquisition method, yang menuntut pengukuran aset dan liabilitas berdasarkan nilai wajar serta pengakuan goodwill atau gain from bargain purchase. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif komparatif tanpa uji statistik, dengan sampel tiga perusahaan: PT Unilever Tbk, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, dan PT Matahari Putra Prima Tbk selama periode 2009–2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah penerapan PSAK 22, terjadi peningkatan transparansi pelaporan, pengakuan aset tidak berwujud yang lebih akurat, serta perubahan dalam struktur dan rasio keuangan perusahaan. Namun, dampaknya terhadap profitabilitas bersifat bervariasi tergantung pada efisiensi dan strategi perusahaan dalam melakukan kombinasi bisnis. Penelitian ini memberikan pemahaman bahwa perubahan standar akuntansi dapat memengaruhi pelaporan keuangan dan persepsi investor secara signifikan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Juliarta Elisabeth Silitonga, Dona Olivia Sihombing, Muhammad Khoiri Luthfi, Talitha Nabila, Bana Ahmad Gautama

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



